Kamis, 08 Oktober 2009

Menghilangkan Password Administrator Windows XP

Untuk menghilangkan password windows XP jika user yang setara administrator kena password, tapi password administratornya sendiri tidak dipassword, maka caranya gampang saja, masuk ke Safe Mode (saya yakin pengguna komputer tahu cara masuk ke safe mode), masuk ke account administrator trus hilangkan password user dari situ.

Tapi bagaimana jika account administrator sendiri yang kena password? bagaimana cara kita login untuk ke komputer? saya punya software, dapat di download disini, ekstrak filenya sehingga muncul file asli yang berbentuk Iso. Bakar k CD memakai software burning disc seperti Nero. Trus Bootinglah komputer dari CD-Rom memakai software tadi (softwarenya berbasiskan Linux), nanti akan keluar pilihan menu untuk mereset password windows XP

Share Telkomsel Flash di Linux Mint 7 (Ubuntu)

Karena salah paham dan kurang pengalaman, saya menggunakan 2 cara yang berbeda. Pertama saya menginstal dan menggunakan program Firestarter. Tapi setelah terinstal, dan internet “Tjap Bledheg” ter-share, saya merasakan internetnya tersendat-sendat. Bukannya tidak cepat atau diskonek, tapi untuk browsing terasa ada seperti traffic-light-nya. Aku pikir karena firestarter-nya yang kemudian si kambing hitam ini aku uninstall sementara. Selanjutnya saya memakai mantra yang biasa buat menshare internet. Ternyata masih bermasalah tersendat-sendat browsingngya…ditelusuri lebih lanjut, ternyata DNS Telkom Flash yang secara misterius ganti tiap 24 jam sekali dan saya tidak bisa meng-capture DNS tersebut (doh)

Jadi baik pakai Firestarter maupun mantra, sebetulnya sama saja : internet bisa ter-share dengan mudah, dan koneksi-pun tetap cepat.

Saya ceritakan satu-satu :
FIRESTARTER

Program berbasis GUI (graphical user interface) yang berfungsi ganda sebagai firewall sekaligus bisa bisa men-share internet ke kompyuter lain. Cukup mudah penggunannya, demikian juga saat harus membuka blokade sesuatu yang terblokir firestarter. Misal koneksi printer.

1. Install Firestarter. Biar cepat, menggunakan terminal dan ketik :

sudo apt-get install firestarter

2. Setelah terinstall, meski ada di Start Menu-Administration-Firestarter, di tempat saya ndak bisa dijalankan lewat klik dari situ. Ini mungkin karena sudo di warnet ini masih pakai password, soalnya di laptop bisa dijalankan tanpa harus dari Terminal. Saya jalankan lewat terminal :

$sudo su
#firestarter

3. Untuk pertama kali, akan muncul jendela wizard seperti ini :

4. Klik saja Forward untuk memunculkan jendela berikutnya :

5. Gambar diatas adalah kolom formulir (:D) yang harus diisikan koneksi internet kita. Karena judulnya Telkomsel Flash, pilih saja di kolom Detected Device(s) dengan Dialup device (ppp0). Selanjutnya klik Forward, biar muncul interface berikut :

6. Centang kotak Enable Internet Connection Sharing . pilih juga LAN device-nya, saya memakai eth0. Kemudian klik Forward, muncul :

7. Firestarter siap digunakan seiring diklik-nya tombol Save. Jadinya seperti ini :

8. Firestarter ini bakal langsung aktif begitu komputer dinyalakan.


SCRIPT

Karena kurang pengalaman, karena alasan di parapraf pertama, saya uninstall firestarter dengan perintah :
$ sudo apt-get remove firestarter

Mumpung masih di terminal, device (modem) flash dapat dicek dengan perintah :
$ sudo route

yang akan menghasilkan tampilan :

tertera di situ User Interface-nya menggunakan eth0 dan ppp0.

Selanjutnya tinggal bikin orek-orekan script yang mantranya dah terkenal dimana-mana :

1. Buka start Menu=>Accesories=>Text Editor. (kalo masih di terminal sih tinggal ketik : gedit)

2. Tuliskan di halaman kosong gedit tersebut :
sudo iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE
echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

catatan : ppp0 disesuaikan dengan hasil keluaran “sudo route” tadi, kalo keluarnya ppp1 ya diganti ppp1.

3. Save dengan nama, misal : petir.sh Taruh dulu di desktop, misalnya.

4. Letakkan script tersebut di /etc/init.d/ . Tentu saja dengan hak akses root. Karena ini menggunakan Linux Mint, buka Documents atau Computer yang ada di didesktop, buka File System=>etc=>init.d. Masuk ke folder init.d tersebut. Klik kanan di sembarang tempat=>Open as root. Paste-kan file petir.sh tadi ke dalam folder init.d as root tadi.

5. Jalankan agar setiap restart bisa langsung aktif lewat terminal, dengan perintah :
sudo update-rc.d petir.sh defaults

6. Selesai.


Cara Memantau Pusat Gempa dengan media Internet

Saat ini indonesia sedang dilanda musibah gempa yang terjadi di daerah tasikmalaya dan padang.,
bener2 cobaan dari Allah SWT,. mudah-mudahan tidak akan ada gempa susulan lagi dech.. tapi menurut LIPI diduga akan ada gempa susulan yang akan mengguncang daerah Jawa Timur bagian selatan.., untuk itu kita harus waspada.., nah para pembaca budiman disini saya akan memberikan sedikit tips bagaimana sich caranya kita bisa memantau pusat gempa yang sedang terjadi.., dengan media internet kita bisa memantaunya dengan bantuan mozila firefox.. dengan bantuan add-ons nya yang di beri nama eQuake Alert., cara memasukan add-ons ini pertama-tama klick menu tools kemudian pilih add-ons,. setelah itu masukan eQuake Alert pada textbox searching.. nah setelah ketemu tinggal diin stalin deh.. kemudian restart firefox adna.. selamat mencoba.,

Senin, 05 Oktober 2009

Membangun ISP

Bagaimana caraNya kita untuk membangun ISP(internet Servis Provider,. Tentunya bagi para pemula akan kebingungan., silahkan download link di bawah ini..
Download

Masalah mendasar di daerah adalah keterbatasan infrastruktur, terutama untuk akses Internet yang memadai. Ada akses Telkomnet Instan di sekitar 240 kota namun tentu saja ini tidak layak untuk akses massal. Produk ini positioningnya untuk akses personal sehingga kapasitasnya sangat terbatas.

Banyak warnet di daerah menggunakan layanan Telkomnet Instan karena tidak ada pilihan. Banyak kelemahan, antara lain tak bisa digunakan untuk akses banyak komputer sekaligus, tak ada IP Address publik digunakan untuk service yang diperlukan misalnya mail server atau web server. Akibatnya dengan demikian layanan tidak bisa berkembang atau dengan kata lain bisnis menjadi tidak maju, stagnan.

Sedangkan yang dibutuhkan warnet, pemda dan lembaga pendidikan biasanya adalah akses massal yang memerlukan kapasitas besar. Kalaupun ada koneksi 24 jam dedicated di daerah, umumnya juga terbatas kapasitasnya. Sehingga seringkali tidak mencukupi kebutuhan serta mahal.
Akses ISP Lokal

Layanan Lintas Langit Nusantara melengkapi kebutuhan kapasitas dan melakukan reduksi biaya akses Internet pada daerah yang telah ada koneksi dedicated namun rendah kualitas dan terbatas kapasitasnya. Terutama untuk akses DVB Downstream only yang paling ekonomis biaya investasinya. Layanan DVB ini memerlukan akses dedicated ke ISP lokal di lokasi calon pelanggan, sebagai akses upstream dan IIX.

Sehingga untuk calon pelanggan di daerah, harus diupayakan terlebih dahulu untuk menyediakan akses dedicated dari ISP lokal setempat. Alternatif pertama adalah menggunakan layanan wireless dedicated dari Indosat Mega Media atau Indo Internet atau LC Frame Relay Lintas Arta. Bila layanan dari ketiga ISP tersebut tidak tersedia di lokasi, maka pilihan kedua adalah LC dari Astinet Telkom. Alternatif lain adalah koneksi wireless Wasantara Net (WNet).

Selain dari ISP yang disebutkan di atas, ada kemungkinan ISP lain bisa memberikan layanan yang akan dibutuhkan oleh calon pelanggan. Karena saat ini cukup banyak ISP Lokal yang berdiri sendiri di daerah dan mungkin bisa bekerja sama. Keterangan lengkap bisa ditanyakan kepada ISP tersebut.

Apabila ISP lokal yang ada belum bisa menyediakan akses wireless, mungkin karena belum menguasai, maka Lintas Langit Nusantara bisa membantu dan memasang sendiri peralatan WLAN. Yang diperlukan adalah ijin akses dan penempatan peralatan di lokasi ISP lokal bersangkutan.

Baca lebih lanjut Daftar ISP Lokal di daerah.

Investasi Akses ISP Lokal

Akses dari ISP lokal memerlukan biaya investasi tersendiri. Komponennya adalah pengadaan perangkat akses. Ada tiga pilihan yaitu Leased Line (LC – Leased Channel) , Frame Relay dan Wireless LAN.

Perangkat LC

1. Sepasang modem baseband (second hand) sekitar 6 juta rupiah (one time)
2. Router Cisco 2500 series (second hand) sekitar 4 juta rupiah (one time)
3. Registrasi LC Telkom dan biaya instalasi 2 juta rupiah (one time)
4. Akses Internet Astinet 64 kbps sekitar 5 – 9 juta rupiah per bulan
5. Sewa link LC Telkom sekitar 1.5 juta rupiah per bulan
6. Kapasitas hingga 256 kbps
7. Total investasi 12 juta rupiah.

Catatan : Alternatif pengadaan perangkat akses adalah sewa, tarif sewa bervariasi.

Perangkat Frame Relay

1. Sepasang modem Frame Relay (second hand) sekitar 6 juta rupiah (one time)
2. Router Cisco 2500 series (second hand) sekitar 4 juta rupiah (one time)
3. Registrasi Frame Relay Lintas Arta dan biaya instalasi 2 juta rupiah (one time)
4. Akses Internet Lintas Arta 64 kbps sekitar 7 – 9 juta rupiah per bulan
5. Kapasitas hingga 2 Mbps
6. Total investasi 12 juta rupiah.

Catatan : Alternatif pengadaan perangkat akses adalah sewa, tarif sewa bervariasi.

Perangkat Wireless LAN

1. Sepasang Wireless LAN point to point sekitar $ 900 termasuk instalasi (one time)
2. Tower triangle 32 meter sekitar 7 juta rupiah atau per meter 200 ribu rupiah (one time)
3. Akomodasi dan transportasi tower sekitar 1 – 2 juta rupiah (Pulau Jawa)
4. Biaya sewa lokasi di ISP Lokal, tarif bervariasi
5. Kapasitas hingga 1 Mbps
6. Total investasi 18 juta rupiah.

Catatan : Khusus untuk perangkat akses Wireless LAN local loop (point to point) Indosat Mega Media adalah sewa, tarif 2 – 4 juta rupiah per link per bulan.

Akses Internet dedicated dari ISP lokal tersebut kemudian akan digabungkan dengan layanan akses DVB One Way (Downstream Only) dari Lintas Langit Nusantara untuk mempercepat dan meningkatkan saluran Internet ke Internasional. Akses Internet dari ISP lokal (Astinet atau WNet) akan digunakan sebagai saluran request (upstream) dan ke IIX (Indonesia Internet Exchange).

Sehingga dengan demikian, akan terjadi efisieni akses karena terpisah mana yang jalur Internasional dan mana lokal IIX. Sehingga maksimalisasi akan terjadi di kedua sisi.

Alternatif Layanan DVB One Way (Downstream Only)
(Kombinasi Dengan Akses Internet dari ISP Lokal)

Koneksi DVB downstream tujuannya adalah memaksimalkan kapasitas dan kualitas akses untuk kedua sisi link, yaitu ke isp lokal (IIX dan request internasional) dan downstream dari internasional. Pada kondisi calon pelanggan hanya menggunakan link dari isp lokal, misalnya 128 kbps, maka kapasitas saluran itu pada dasarnya akan digunakan untuk :

1. upstream ke IIX
2. downstream dari IIX
3. upstream ke internasional
4. downstream dari internasional

LOCAL

Dengan kombinasi downstream DVB, maka akan terjadi efisiensi untuk link isp lokal terutama ke IIX :

1. upstream ke IIX
2. downstream dari IIX
3. upstream ke internasional

LOCAL DVB

Efisiensi downstream dari internasional akan sepenuhnya menggunakan link dari akses DVB. Umumnya karakteristik penggunaan internet di Indonesia sebagian besar adalah untuk download data dari saluran internasional. Kebutuhan kapasitasnya mencapai 4 kali lipat dari akses ke IIX (domestik, lokal Indonesia).

Kapasitas upstream / request internasional yang melalui link isp lokal kebutuhannya tidak terlalu besar, sekitar 1/8 kapasitas downstream. Jadi kalau downstream internasional dengan DVB kapasitasnya 256 kbps akan membutuhkan kapasitas upstream sekitar 32 kbps di link isp lokal. Akan lebih baik bila rasio dinaikkan sampai 1/4 kapasitas.

Dengan dialihkannya akses internasional ke DVB, maka link ISP lokal akan dapat dimaksimalkan untuk akses IIX termasuk games online yang saat ini sedang marak. Dengan kata lain, akses games online ke IIX akan lebih leluasa sementara akses internasional juga tidak terganggu.

1. Silahkan baca keterangan mengenai layanan akses DVB One Way (Downstream Only)
2. Untuk informasi pertanyaan umum yang sering diajukan oleh calon pelanggan, silahkan baca FAQ
3. Untuk informasi mengenai standar dan teknologi akses bisa dibaca di bagian knowledge.

Perangkat Akses DVB One Way (Downstream Only)

1. Antena parabola mesh (jaring laba2) biasa ukuran 12 feet, harga sekitar 2.5 juta rupiah (one time)
2. Low Noise Blocker (LNB) 15 Kelvin, merk lokal harga sekitar 250 – 300 ribu rupiah (one time)
3. Jasa pemasangan dan alignment (pointing) ke satelit Agila-2 dari teknisi Toko Parabola setempat
4. PC refurbish (Router DVB) harga sekitar 2 juta rupiah (one time)
5. DVB Card PCI harga sekitar $ 250 (one time)
6. Kapasitas hingga 3 Mbps
7. Total investasi 7 juta rupiah.

Distribusi Domestik

Infrastruktur yang digunakan untuk distribusi domestik dari NOC ISP ke lokasi pelanggan menggunakan teknologi WLAN. Coverage area bisa mencapai radius 4 – 6 km dengan antena omnidirectional 24 dbi, Access Point dan tower minimal 32 m di titik NOC. Investasi distribusi domestik :

1. 1 Access Point ($ 750 – one time), melayani 16 sampai 32 outstation, tergantung alokasi kapasitas
2. 1 Omnidirectional Antenna 15 dbi ($ 350 – one time), dengan lightning arrester
3. Tower triangle 32 meter sekitar 7 juta rupiah atau per meter 200 ribu rupiah (one time)
4. Akomodasi dan transportasi tower sekitar 1 – 2 juta rupiah (Pulau Jawa)
5. Biaya variable meliputi kabel ethernet (UTP), kabel power (listrik) dan box radio
6. Troughput WLAN 802.11b maximum sekitar 1 Mbps untuk aplikasi outdoor
7. Total investasi 20 juta rupiah.

Sedangkan biaya investasi CPE (Client Premise Equipment) untuk setiap titik lokasi outstation berkisar antara $ 400 – $ 500. Tidak termasuk Biaya variable tergantung kondisi instalasi meliputi kabel ethernet (UTP), kabel power (listrik) dan box kandang monyet untuk radio dan tower atau pipa.

Investasi Kantor dan Network Operation Center (NOC)
(Asumsi Gedung / Kantor Milik Sendiri)

1. 5 PC Server (Web, DNS, Router, Mail, Proxy), sekitar 20 juta rupiah
2. 2 KVM Switch, 5 UPS untuk Server, 1 UPS untuk wireless 5 juta rupiah
3. 1 Manageable Switch 16 atau 24 port, refurbish, sekitar 5 juta rupiah
4. 1 Office Switch 16 port dan 1 Workshop Switch 5 port, sekitar 4 juta rupiah
5. Stabilizer, grounding listrik, surge protector, sekitar 5 juta rupiah
6. 5 PC Office Desktop dan 2 PC Workshop, sekitar 21 juta rupiah
7. Network, WLAN dan Working Tool Kit, sekitar 5 juta rupiah
8. 2 AC dan Office Furniture, sekitar 10 juta rupiah
9. Total Investasi 75 juta rupiah.

Catatan : Asumsi menggunakan Operating System dan Software/Utility Open Source.

Biaya Produksi dan Harga Jual Layanan
(Perhitungan Sederhana Asumsi Maksimal)

Bandwidth

1. Asumsi kapasitas 128 kbps upstream ke ISP lokal, sekitar 12 juta rupiah per bulan
2. Asumsi kapasitas downstream DVB 512 kbps, sekitar $ 1.270 (12 juta rupiah) per bulan
3. Biaya registrasi dan deposit untuk 512 kbps downstream, sekitar $ 900 (one time)
4. Total biaya akses sekitar 24 juta rupiah per bulan.

Operasional

1. Manajer, sekitar 2 juta rupiah per bulan
2. Administrasi, sekitar 1 juta rupiah per bulan
3. Network Administrator, sekitar 1 juta rupiah per bulan
4. 2 orang Teknisi lapangan, sekitar 1.5 juta rupiah per bulan
5. 1 orang Marketing, sekitar 1 juta rupiah per bulan
6. Listrik, ATK, telepon dan lain-lain, sekitar 1.5 juta rupiah per bulan
7. Total operasional 8 juta rupiah per bulan.

Maka total biaya produksi sebuah ISP di daerah adalah sekitar 32 juta rupiah per bulan dengan kapasitas terpasang 128 kbps upstream dan 512 kbps downstream.

Proyeksi Pendapatan

Kapasitas 128 kbps upstream dan 512 kbps downstream bisa dipergunakan untuk akses bersama 128 unit pc workstation dengan standar kualitas normal setara dial up sekitar 4 kbps. Bila digunakan untuk warnet, akses tersebut dapat dibagi lagi ke 8 warnet @ 64 kbps/16 pc atau 16 warnet @ 32 kbps/8 pc.

ISP umumnya memberi tarif 3 juta rupiah per bulan untuk kapasitas 32 kbps dan 5 juta rupiah per bulan untuk kapasitas 64 kbps. Maka proyeksi pendapatan adalah sebesar 8 warnet x 5 juta rupiah = 40 juta rupiah per bulan atau 16 warnet x 3 juta rupiah = 48 juta rupiah per bulan. Maka keuntungan kotor (gross) sebelum pajak dan pengembalian investasi akan mencapai 8 – 16 juta rupiah per bulan.

Personal dan RT/RW Net

Dengan memaksimalkan kemampuan traffic manajemen, sebuah ISP di daerah bisa melakukan rasio akses berdasarkan alokasi idle capacity pelanggan dedicated (warnet, sekolah, perusahaan dll) untuk kemudian dialokasikan pada akses personal dan RT/RW Net. Karakteristik pengguna Internet rumahan adalah intermittent – on demand, tidak bersamaan dan tidak terus menerus. Sehingga ini bisa dilakukan sharing ratio, dikombinasi dengan idle capacity yang ada.

Idle capacity untuk kapasitas akses seperti diasumsikan di atas bisa mencapai 16 – 32 kbps usptream dan 64 – 128 kbps downstream. Kapasitas ini bisa dialokasikan antara 8 hingga 16 pelanggan personal RT/RW Net. Baik yang dilayani menggunakan kabel ethernet di sekitar lokasi BTS atau NOC ISP maupun akses melalui short range WLAN Outdoor. Misalnya untuk jarak 500 m hingga 1 km bisa menggunakan antena kaleng susu. Dengan demikian biaya CPE bisa ditekan hingga sekitar $ 200 saja.

Pada umumnya ISP memberikan tarif 300 ribu rupiah per bulan untuk akses personal dedicated RT/RW Net. Sehingga potensi mendapatkan proyeksi pendapatan sebesar 8 x 300 ribu rupiah = 2.4 juta rupiah atau 16 x 300 ribu rupiah = 4.8 juta rupiah sebagai tambahan. Dengan harga 300 ribu rupiah, pelanggan akses personal dedicated RT/RW Net akan mendapatkan kapasitas akses lebih baik dari dial up (4 – 8 kbps) flat 24/7. Meskipun demikian, profil calon pelanggan yang akan tertarik dengan akses personal ini adalah mereka yang terbiasa menggunakan akses dial up di atas 30 jam per bulan dengan kemampuan atau daya beli yang cukup tinggi untuk investasi perangkat CPE.

Potensi segmen pasar yang sejenis dengan personal dedicated adalah Corporate SOHO (Small Office Home Office) yang membutuhkan akses Internet biaya tetap / flat untuk mendukung operasional kantor.

Karakteristik pengguna SOHO adalah akses maksimal (peak) pada jam kerja (work hours), ini bertolak belakang dengan pengguna personal rumahan yang melakukan akses maksimal setelah jam kerja atau after hours. Dalam hal potensi rasio sharing, maka antara pengguna SOHO dan personal rumahan dapat dikombinasikan, sehingga memungkinkan penambahan pendapatan bagi ISP di daerah.

Proyeksi Pengembalian Modal / BEP
(Asumsi Sebelum Pajak dan Jasa Setup ISP)

Rincian investasi :

1. LC / Frame Relay / WLAN akses upstream ke ISP lokal, maksimal 20 juta rupiah
2. Perangkat DVB One Way, termasuk instalasi, maksimal 7 juta rupiah
3. Perangkat distribusi domestik, maksimal 20 juta rupiah (termasuk tower)
4. Kantor dan NOC, maksimal 74 juta rupiah
5. Registrasi dan deposit, maksimal 9 juta rupiah
6. Total investasi, maksimal 130 juta rupiah.

Dengan asumsi pendapatan kotor (gross) maksimal bisa mencapai sekitar 8 – 16 juta rupiah per bulan dengan penambahan dari segmen pasar personal hingga sekitar 5 juta rupiah. Maka per bulan akan di peroleh maksimal sekitar 20 juta rupiah. Teoritis, investasi 130 juta rupiah dibagi potensi pendapatan 20 juta rupiah per bulan akan menghasilkan tingkat pengembalian investasi dalam jangka waktu 7 bulan di luar grace period dsb..

ISP Pendidikan

Apabila penyelanggara ISP di daerah ini untuk kepentingan pendidikan/sekolah/kampus. Dengan asumsi penyelenggara akses tidak mengambil keuntungan, maka setiap sekolah akan menanggung iuran akses Internet sebesar 24 juta rupiah / 16 sekolah = 1.5 juta rupiah per bulan.

Akses tersebut bisa dipergunakan untuk 16 sekolah sekaligus. Dengan asumsi penggunaan akses yang tidak excessive, maka tiap sekolah bisa menambah jumlah komputernya dari standar 8 unit pc menjadi 10 atau 12 pc. Tentu ada pengorbanan kualitas, namun tidak signifikan. Namun harus dilakukan pengaturan melalui proxy (cache engine) dan traffic limiter (QoS) di sisi penyelenggara (Network Operation Center) ISP Pendidikan.

Untuk membantu biaya operasional dan maintenance, selain mendapatkan subsidi dari anggaran oleh lembaga pendidikan, jaringan ini bisa dikombinasikan dengan layanan komersial. Kapasitas yang ada juga didistribusikan untuk melayani warnet/SOHO/RT/RW Net di sekitar lokasi.

Kenyataan sangat sulit melakukan perhitungan ekonomi yang sustainable apabila suatu ISP beroperasi berbasis pasar dari dunia pendidikan saja. Tak dapat dihindari apabila ISP pendidikan juga harus punya orientasi komersial demi kelangsungan hidupnya sendiri. Hasil yang diperoleh bisa digunakan sebagai modal pengembangan, karena ISP pendidikan umumnya sulit mendapatkan komitmen reinvestment.

Dengan mengurangi keuntungan kotor dan operasional maksimal 32 juta rupiah per bulan, diperlukan sekitar 50 % komposisi alokasi kapasitas untuk layanan komersial. Dengan rasio berorientasi kuantitas, dapat dipenuhi standar harga yang dikehendaki oleh pasar pendidikan sekitar 1.5 juta. Angka tersebut adalah maksimal, dalam arti tidak dapat lebih rendah lagi dan jumlah maksimum institusi yang bisa dilayani adalah 8. 16 – 32 institusi dengan penambahan investasi BTS.

Lisensi ISP (Call Yahoo Messenger)

DVB RCS Access

Apabila tidak tersedia akses upstream dedicated dari ISP lokal, maka solusi satu-satunya adalah akses VSAT Two Way. Tentu saja biaya investasi masih cukup mahal. Solusi paling ekonomis adalah DVB RCS Linkstar. Investasi VSAT Equipmentnya paling rendah, $ 7000. Biaya bulanannya 128 kbps upstream dan 512 kbps down adalah $ 1920. Masih setara dengan perhitungan pertama tadi (DVB Downstream Only).

Namun perlu menjadi catatan, akses DVB RCS ini adalah burstable atau sharing kapasitas dengan pengguna DVB RCS lainnya. Sehingga idealnya perhitungan kapasitas yang bisa diandalkan adalah sekitar 1/2 dari 128/512 tersebut pada saat peak (penuh). Meskipun demikian, Linkstar DVB RCS tetap merupakan pilihan paling rasional untuk daerah yang tidak tersedia infrastruktur akses upstream dedicated sama sekali.

1. Silahkan pelajari lebih lanjut Layanan DVB RCS
2. Rincian Perangkat Akses DVB RCS Linkstar
3. Rincian Tarif Layanan DVB RCS.

SCPC Two Way

Solusi ini adalah yang paling mahal dan terbaik, karena ditujukan untuk enterprise. Ada 2 pilihan yaitu kombinasi SCPC upstream dan DVB downstream :

1. SCPC upstream dan DVB downstream, harga peralatan sekitar $ 20,000
2. Bulanan 128 kbps SCPC upstream $ 525 dan 512 kbps DVB downstream $ 1.270
3. Kombinasi harga paling rendah dengan kualitas terbaik dari sistem SCPC dan DVB
4. Silahkan pelajari lebih lanjut Layanan SCPC DVB IP
5. Rincian Perangkat Akses SCPC DVB IP
6. Rincian Tarif Layanan SCPC DVB IP.

Pilihan kedua adalah akses Full Duplex SCPC, upstream dan downstream :

1. SCPC dua arah, harga peralatan sekitar $ 30,000
2. Biaya bulanan 128 kbps SCPC upstream $ 525 dan 512 kbps SCPC downstream $ 1.870
3. Solusi VSAT terbaik dari segi kualitas dan mendukung kapasitas simetrik hingga 8 Mbps
4. Silahkan pelajari Layanan SCPC Hongkong Hongkong dan Layanan SCPC Hawaii
5. Rincian Perangkat Akses Full Duplex SCPC
6. Rincian Tarif Layanan SCPC Hongkong dan Tarif Layanan SCPC Hawaii.

Sistem SCPC biasanya dipilih karena ia sepenuhnya dedicated. Setiap nodes/titik akan menempati slot frekuensi yang berbeda di satelit sehingga sangat andal dari gangguan interferensi.

Pengenalan ABAP - Bahasa Pemrograman Sistem SAP

Bahasa pemrograman ABAP adalah bahasa pemrograman yang khusus digunakan untuk
membuat report, form, program, modifikasi-modifikasi (customizing) serta
membangun sistem SAP R/3. SAP R/3 sendiri merupakan salah satu dari sistem ERP
(Enterprise Resource Planning) yang dikeluarkan oleh SAP dan paling banyak
digunakan di dunia, Sebagai salah satu penyedia solusi aplikasi bisnis bagi
perusahaan-perusahaan di dunia, SAP juga mengeluarkan produk-produk lain seperti
BW(Business Warehouse) dan CRM (Customer Relationship Management) yang juga
menggunakan ABAP untuk membangun sistemnya.
Pada awalnya, nama ABAP diambil dari bahasa Jerman Allgemeniner Berichts
Aufbereitungs Prozessor yang dalam bahasa Inggris berarti general report
preparation processor. Sesuai dengan namanya, ABAP dulu diperuntukkan untuk
membuat report (reporting). Pada akhirnya, bahasa ini terus berkembang menjadi
suatu application development tool dengan berbagai fitur. Namanya pun berubah
menjadi Advanced Business Application Programming.

Sebuah program ABAP sederhana memiliki struktur logic program sebagai berikut :

- Declaration Part for Global Data
Bagian ini berisi semua deklarasi tipe data dan data global yang akan digunakan
di seluruh program. Ini adalah bagian awal dari suatu ABAP program.
Apabila program memerlukan selection-screen, maka deklarasi selection-screen
tersebut juga berada di bagian ini. Selection-screen merupakan bagian dari
dialog modules yang bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan interaksi antara
program dengan user. Sebagai contoh, sebuah program upload data menggunakan
selection-screen yang dipergunakan untuk menerima input berupa nama file data
input.
Selection-screen merupakan bagian dari dialog modules yang di-generate melalui
ABAP statements di dalam processing logic, tanpa menggunakan Screen-Painter.
Screen Painter adalah salah satu modul yang digunakan untuk membuat screen,
yaitu salah satu dialog modules dengan struktur yang lebih bervariasi dan lebih
kompleks daripada selection-screen.

Apabila program menggunakan local class, maka bagian ini juga merupakan tempat
mendefinisikan semua definisi local class. Class merupakan bagian dari ABAP
Object, yaitu suatu perluasan dari ABAP yang menggunakan konsep Object Oriented.
- Processing Blocks
Di sinilah logik program dimulai. Bagian ini berisi semua processing block yang
digunakan dalam program, misalnya statement, event blocks, procedures dan dialog
modules. Processing blocks biasanya diawali dengan event START-OF-SELECTION dan
diakhiri dengan event END-OF-SELECTION.
Procedure terdiri dari subroutines dan function modules. Subroutines merupakan
prosedur yang dideklarasikan di dalam program dan hanya dapat dipanggil dari
dalam program itu sendiri ( kecuali subroutine yang termasuk ke dalam suatu
subroutine pools ). Function modules merupakan prosedur yang dibuat melalui
Function Builder dan dapat dipanggil oleh berbagai program ABAP. Setiap prosedur
dapat mempunyai data local sendiri yang hanya dapat dipergunakan di dalam
prosedur tersebut, di luar data global yang sebelumnya dideklarasikan di bagian
awal program.
Sebuah ABAP program terdiri dari comments dan statements. Comments merupakan
kalimat yang ditulis user yang bukan merupakan bagian dari program. Apabila
ditulis di awal baris, maka comments diawali dengan tanda *. Sedangkan apabila
posisinya berada di tengah-tengah baris, maka comments diawali dengan tanda ".
Statements ABAP selalu diakhiri dengan tanda titik ( . ). Satu baris program
dapat terdiri dari beberapa statements. Sebaliknya, suatu statements juga dapat
terdiri dari beberapa baris.
Program ABAP mempunyai aturan penamaan yang unik. Untuk membedakan program
buatan developer dengan program-program standar yang disediakan oleh sistem SAP,
maka program-program tersebut harus diawali dengan huruf `Y' atau `Z'. Hal yang
sama berlaku untuk beberapa modifikasi, seperti penambahan tipe data structure
pada structure standar SAP. Dengan demikian, maka perubahan-perubahan dan
penambahan-penambahan tersebut akan terus terbawa setelah sistem di-upgrade.
Ada beberapa tipe program ABAP. Salah satunya adalah executable program yang
dapat langsung dijalankan tanpa harus membuat screen baru. Executable program
sering digunakan untuk keperluan reporting karena karakteristiknya ditujukan
untuk mengambil data, mengolahnya, lalu menampilkan informasi hasil pengolahan
data tersebut. Karena itulah, executable program juga disebut sebagai report.
Contoh sebuah report sederhana dalam bahasa ABAP adalah sebagai berikut :

REPORT zprintcharexample
NO STANDARD PAGE HEADING
MESSAGE-ID sabapdocu.

*-----------------------------------------------------------------------
* Data and Selection-Screen Declaration
* ----------------------------------------------------------------------
DATA : d_idx TYPE i,
d_msg(30) TYPE c.

SELECTION-SCREEN BEGIN OF BLOCK block1 WITH FRAME.
PARAMETERS:
p_str(12) TYPE c.
SELECTION-SCREEN END OF BLOCK block1.


INITIALIZATION.
d_msg = 'Only accept characters'.
p_str = 'Hello world!'.
*-----------------------------------------------------------------------
* Start-of-selection
* ----------------------------------------------------------------------
START-OF-SELECTION.

PERFORM f_check_not_num.
WRITE : / p_str.

END-OF-SELECTION.

*-----------------------------------------------------------------------
* Events
* ----------------------------------------------------------------------
AT SELECTION-SCREEN OUTPUT.

PERFORM f_check_not_num.

*-----------------------------------------------------------------------
* Subroutines
* ----------------------------------------------------------------------
FORM f_check_not_num.

IF NOT p_str IS INITIAL.
d_idx = 0.
DO 11 TIMES.
CASE p_str+d_idx(1).
WHEN '0' OR '1' OR '2' OR '3' OR '4' OR
'5' OR '6' OR '6' OR '7' OR '8' OR '9'.
MESSAGE ID 'SABAPDOCU' TYPE 'I' NUMBER '888' WITH d_msg.
CLEAR p_str.
EXIT.
WHEN OTHERS.
ADD 1 TO d_idx.
ENDCASE.
ENDDO.
ENDIF.


ENDFORM.

Program di atas menerima input berupa karakter lalu menampilkannya di output
yang disebut list. Apabila parameter p_str dibiarkan kosong pada saat program
dieksekusi, maka parameter tersebut akan diisi dengan kalimat "Hello World!".
Program tersebut diawali dengan deklarasi data global ( d_checknum ) dan
selection-screen, lalu diikuti dengan event START-OF-SELECTION yang menandai
awal processing block. Selanjutnya, setiap kali event AT SELECTION-SCREEN OUTPUT
di-trigger oleh runtime environment, maka program menjalankan subroutine
f_check_not_num untuk memeriksa apakah parameter p_str diisi dengan angka atau
bukan. Event AT SELECTION-SCREEN OUTPUT akan di-trigger setiap kali program akan
menampilkan selection-screen, misalnya, pada program ini, setelah user menekan
tombol enter.
Apabila contoh di atas dijalankan, maka hasilnya adalah sebagai berikut :


Tipe-tipe program yang lain adalah include program, function group, module pool,
subroutine pool, interface pool, dan class pool. Masing-masing mempunyai
karakteristik dan fungsinya sendiri dan digunakan dalam program-program ABAP
yang lebih kompleks.
Syntax ABAP tidak lebih sulit dibandingan dengan syntax bahasa-bahasa
pemrograman yang lain, seperti Java atau C. Walaupun demikian, ABAP juga
mempunyai struktur dan karakteristik yang agak berbeda dengan bahasa lain,
seperti konsep dynpro dalam dialog modules, logical database, cluster, dan
sebagainya yang membuatnya memiliki kompleksitasnya sendiri.
Salah satu bahan pertimbangan bagi perusahaan yang berminat mengimplementasikan
SAP adalah biayanya yang cukup mahal, baik dari sisi tenaga kerja, maupun dari
sisi aplikasi itu sendiri beserta license-nya. Untuk itu, ABAP mempunyai
fasilitas yang berfungsi untuk menghubungkan aplikasi SAP dengan system lain
yang menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda, misalnya RFC ( Remote Function
Call ), ABAP Proxy dan SAP Java Connector. Hal ini memungkinkan aplikasi SAP
untuk dapat berhubungan dengan aplikasi lain, misalnya dengan aplikasi yang
dibangun dengan bahasa Visual Basic atau Java, atau mengeksekusi prosedur PL/SQL
di database Oracle dengan native SQL. Dengan demikian, perusahaan dapat
mengambil fitur-fitur dari aplikasi SAP yang paling diperlukan untuk
diimplementasikan, kemudian menghubungkannya dengan aplikasi lain yang lebih
murah sehingga dapat menekan biaya secara keseluruhan.
Di Indonesia, banyak perusahaan besar dan menengah telah menjadi pelanggan SAP,
sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga kerja yang menguasai bahasa ini. Saat ini, SAP
telah menyiapkan produk baru yang diperuntukkan bagi perusahaan kelas menengah
ke bawah. Hal ini diharapkan akan menambah pelanggan SAP dan pada akhirnya akan
membuka peluang tenaga kerja IT di Indonesia. Bagi para pekerja Teknologi
Informasi yang berminat untuk memasuki dunia SAP,maka pengetahuan mengenai
bahasa ABAP merupakan salah satu modal yang patut untuk dipertimbangkan.

Microsoft Bagi Software Gratis buat Developer dengan WebsiteSpark

Untuk menarik para pengembang software dan perusahaan software tetap menggunakan software dari Microsoft, perusahaan ini meluncurkan program kerja baru yang dinamakan WebSiteSpark yang memberi lisensi gratis selama 3 tahun.

Bila Anda telah mendaftarkan diri maka Anda dapat mendownload dan menggunakan software berikut ini secara gratis:

  • 3 lisensi Visual Studio 2008 Professional Edition
  • 1 lisensi Expression Studio 3 (which includes Expression Blend, Sketchflow, and Web)
  • 2 lisensi Expression Web 3
  • 4 processor lisensi Windows Web Server 2008 R2
  • 4 processor lisensi SQL Server 2008 Web Edition
  • DotNetPanel control panel (enabling easy remote/hosted management of your servers)

Lisensi ini dapat digunakan dalam ruang lingkup pengembangan maupun produksi.

Program ini tersedia bagi web developer independen dan perusahaan web. Ada 2 persyaratan untuk mengikuti program ini:

  1. Perusahaan Anda membuat website dan aplikasi web untuk keperluan pihak lain
  2. Perusahaan Anda memiliki pegawai kurang dari 10 orang

Untuk lebih lengkapnya silakan kunjungi:

http://www.microsoft.com/web/websitespark/

Android 1.6 Update Bagi Dev Phone 1 Kini Sudah Tersedia


Kecanggihan sistem operasi Android memang sudah banyak dibuktikan, sekalipun terhitung baru di kelasnya, tapi pengembangannya yang tidak main-main ini memang sudah dipastikan dan dijamin oleh pihak Google sendiri. Maka tak heran pula begitu banyak produsen berlomba-lomba untuk membundel produknya dengan sistem operasi ini.

Kini ternyata Android 1.6 sudah dirilis update terbarunya khusus bagi Dev Phone 1. Sekalipun kehadiran versi 2.0 menjadi incaran bukan berarti versi 1.6 ini tidak menarik untuk dilirik para pengembang di berbagai belahan dunia.

Sayang sekali tak disebutkan secara detail apa saja perbedaan dan keuntungan yang bisa kita dapatkan dari generasi terbaru dari Android 1.6 ini. Tapi tentu saja perbaikan ini akan sangat ditunggu-tunggu oleh para pengembang sehingga nantinya kita jualah yang dapat merasakan betapa canggihnya sistem operasi ini terbundel khusus di ponsel kita. Tunggu saja.